Cek pajak mobil Mitsubishi Colt Diesel 2007

Mitsubishi Colt Diesel adalah lini truk ringan (light truck) legendaris di Indonesia yang sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Model ini menjadi “tulang punggung” berbagai usaha—dari logistik kota, distribusi ritel, hingga proyek konstruksi karena reputasinya yang tangguh, mudah dirawat, dan memiliki jaringan layanan purna jual luas.

Di pasar lokal, Colt Diesel sering dirujuk lewat kode FE Series (mis. FE 71, FE 73, FE 74, dll.) dan menjadi benchmark di kelas truk 4–6 ban. Secara arsitektur, Colt Diesel menggunakan sasis ladder frame yang tebal dan kuat, cocok untuk beragam aplikasi karoseri: bak terbuka, box pendingin, dump, wingbox kecil, hingga micro-mixer.

Varian short wheelbase (SWB) hingga long wheelbase (LWB) memberi pilihan jarak sumbu roda agar kapasitas dan radius putar bisa disesuaikan kebutuhan. Suspensi daun yang sederhana namun bandel memudahkan perawatan, sementara posisi kabin di atas mesin (cab-over) membantu memaksimalkan ruang kargo dengan dimensi eksterior tetap kompak untuk manuver di jalan sempit.

Colt Diesel dikenal dengan mesin diesel 4D3-series yang terkenal bandel torsi kuat di putaran rendah sehingga enak untuk stop-and-go dan tanjakan dengan muatan. Seiring regulasi emisi yang makin ketat, lini ini beradaptasi ke standar lebih bersih (Euro 4 di pasar terbaru) dengan teknologi seperti common-rail dan perangkat after-treatment, tanpa mengorbankan karakter hemat BBM dan daya angkut.

Transmisi manual 5-percepatan yang rapat memudahkan pengemudi menjaga traksi, sementara rasio gardan bervariasi antar varian untuk menyeimbangkan tenaga dan efisiensi. Walau fokus pada fungsi, kabin Colt Diesel modern menawarkan ergonomi lebih baik: posisi duduk tinggi, visibilitas luas, setir dan tuas ringan, hingga pendingin udara dan head unit sederhana di banyak varian.

Panel instrumen mudah dibaca, dan akses perawatan rutin (filter, oli, bleed system) dibuat praktis untuk meminimalkan downtime. Keandalan mekanis didukung suku cadang mudah dan murah, serta jaringan bengkel/part yang tersebar faktor penentu biaya operasional total (TCO) yang kompetitif.